Sabtu, 20 Oktober 2012

MATIKA-RIA

. Garis-garis sejajar
Bila anda lihat garis-garis mendatar pada bangun persegi panjang berikut ini akan tampak tidak sejajar
Photobucket
2. Lingkaran yang bergerak memutar
Perhatikan gambar lingkaran berikut, fokuskan pandangan anda pada titik pusat lingkaran. Selanjutnya maju mundurkan wajah anda sambil tetap menatap titik pusat lingkaran. Apa yang nampak oleh anda ?
Photobucket

MOTIVASI

KUMPULAN KATA-KATA MOTIVASI DARI ORANG-ORANG YANG PENUH MOTIVASI
Berikut adalah kata-kata motivasi yang saya pungut dari tulisan-tulisan di sticker yang nempel di pantat Angkutan Umum yang bau knalpotnya nauzubillah. Dan sang pembuat sticker menyomot kata-kata itu dari berbagai sumber. Orang-orang yang saya sebut penuh motivasi, bisa datang dari komunitas manapun. Yang jelas mereka adalah orang-orang hebat. (Phytagoras, Albert Einstein, Khalil Gibran, sampai dengan Jimi Hendrix- Gitaris Rock ).
Kata-kata Motivasi: Pythagoras
Derajat kebaikan seorang hamba yang paling tinggi adalah yang hatinya dapat terpuaskan oleh Tuannya Yang Mahabenar sehingga dia tidak membutuhkan perantara antara dirinya dengan Tuannya itu.
Pythagoras mengundang teman-temannya untuk makan, tetapi ternyata pembantunya melalaikan perintahnya dan tidak menyiapkan makanan. Saat teman-temannya datang, dia tidak panik, malah tertawa. Dia berkata, “Hari ini telah kita dapatkan hal-hal yang lebih mulia daripada alasan pertemuan kita ini, yaitu menahan kemurkaan, menguasai kemarahan, menggenggam kesabaran, dan menghiasi diri dengan kelembutan.”
Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan.
Janganlah sekali-sekali engkau mempercayai kasih sayang yang datang tiba-tiba, karena dia akan meninggalkanmu dengan tiba-tiba juga.
Pilih olehmu menjadi pihak yang kalah tapi benar. Dan janganlah sekali-sekali engkau menjadi pemenang tetapi zalim.
Jangan membanggakan apa yang telah engkau lakukan hari ini, sebab engkau tidak akan tahu apa yang akan diberikan hari esok.

KEMENDIKBUD

Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SEJARAH
Awal Kemerdekaan (1945-1950)
Pada prakemerdekaan pendidikan bukan untuk mencerdaskan kaum pribumi, melainkan lebih pada kepentingan kolonial penjajah. Pada bagian ini, semangat menggeloraan ke-Indonesia-an begitu kental sebagai bagian dari membangun identitas diri sebagai bangsa merdeka. Karena itu tidaklah berlebihan jika instruksi menteri saat itu pun berkait dengan upaya memompa semangat perjuangan dengan mewajibkan bagi sekolah untuk mengibarkan sang merah putih setiap hari di halaman sekolah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga menghapuskan nyanyian Jepang Kimigayo.
Organisasi kementerian yang saat itu masih bernama Kementerian Pengajaran pun masih sangat sederhana. Tapi kesadaran untuk menyiapkan kurikulum sudah dilakukan. Menteri Pengajaran yang pertama dalam sejarah Republik Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara. Pada Kabinet Syahrir I, Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Mr. Mulia. Mr. Mulia melakukan berbagai langkah seperti meneruskan kebijakan menteri sebelumnya di bidang kurikulum berwawasan kebangsaan, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta menambah jumlah pengajar.
Pada Kabinet Syahrir II, Menteri Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei sampai tanggal 2 Oktober 1946. Selanjutnya Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Mr. Soewandi hingga 27 Juni 1947. Pada era kepemimpinan Mr. Soewandi ini terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang diketuai Ki Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan meletakkan dasar-dasar dan susunan pengajaran baru.
Era Demokrasi Liberal (1951-1959)
Dapat dikatakan pada masa ini stabilitas politik menjadi sesuatu yang langka, demikian halnya dengan program yang bisa dijadikan tonggak, tidak bisa dideskripsikan dengan baik. Selama masa demokrasi liberal, sekitar sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet. Kabinet Natsir yang terbentuk tanggal 6 September 1950, menunjuk Dr. Bahder Johan sebagai Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan April 1951 Kabinet Natsir digantikan Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai Menteri PP dan K. Selanjutnya Dr. Bahder Johan menjabat Menteri PP dan K sekali lagi, kemudian digantikan Mr. Mohammad Yamin, RM. Soewandi, Ki Sarino Mangunpranoto, dan Prof. Dr. Prijono.
Pada periode ini, kebijakan pendidikan merupakan kelanjutan kebijakan menteri periode sebelumnya. Yang menonjol pada era ini adalah lahirnya payung hukum legal formal di bidang pendidikan yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4 Tahun 1950.
Era Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mengakhiri era demokrasi parlementer, digantikan era demokrasi terpimpin. Di era demokrasi terpimpin banyak ujian yang menimpa bangsa Indonesia. Konfrontasi dengan Belanda dalam masalah Irian Barat, sampai peristiwa G30S/PKI menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia.
Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960, status kementerian diubah menjadi menteri muda. Kementerian yang mengurusi pendidikan dibagi menjadi tiga menteri muda. Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil dipegang Dr. Prijono, Menteri Muda PP dan K dipegang Sudibjo, dan Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat dipegang Sujono.
Era Orde Baru (1966-1998)
Setelah Pemberontakan G30S/PKI berhasil dipadamkan, terjadilah peralihan dari demokrasi terpimpin ke demokrasi Pancasila. Era tersebut dikenal dengan nama Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto. Kebijakan di bidang pendidikan di era Orde Baru cukup banyak dan beragam mengingat orde ini memegang kekuasaan cukup lama yaitu 32 tahun. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain kewajiban penataran P4 bagi peserta didik, normalisasi kehidupan kampus, bina siswa melalui OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan atau EYD, kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa, merintis sekolah pembangunan, dan lain-lain. Pada era ini tepatnya tahun 1978 tahun ajaran baru digeser ke bulan Juni. Pembangunan infrastruktur pendidikan juga berkembang pesat pada era Orde Baru tersebut.
Menteri pendidikan dan kebudayaan di era Orde Baru antara lain Dr. Daud Joesoef, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, dan Prof. Dr. Wiranto Aris Munandar
Era Reformasi (1998-2011)
Setelah berjaya memenangkan enam kali Pemilu, Orde Baru pada akhirnya sampai pada akhir perjalanannya. Pada tahun 1998 Indonesia diterpa krisis politik dan ekonomi. Demonstrasi besar-besaran di tahun tersebut berhasil memaksa Presiden Soeharto meletakkan jabatannya. Kabinet pertama di era reformasi adalah kabinet hasil Pemilu 1999 yang dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid. Pada masa ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diubah menjadi Departemen Pendidikan Nasional dengan menunjuk Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri Pendidikan Nasional. Pada tahun 2001 MPR menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid dalam sidang istimewa MPR dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Di era pemerintahan Presiden Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc.
Pemilihan Umum 2004 dan 2009 rakyat Indonesia memilih presiden secara langsung. Pada dua pemilu tersebut Susilo Bambang Yudhoyono berhasil terpilih menjadi presiden. Selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Dan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh. Pada tahun 2011 istilah departemen diganti menjadi kementerian dan pada tahun 2012 bidang pendidikan dan kebudayaan disatukan kembali menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kebijakan pendidikan di era reformasi antara lain perubahan IKIP menjadi universitas, reformasi undang-undang pendidikan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Ujian Nasional (UN), sertifikasi guru dan dosen, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pendidikan karakter, dan lain-lain.

PENDIDIKAN YANG BERMUTU


Selamat Datang!

"Pengurus Besar PGRI Menilai, Secara Umum Kebijakan Pendidikan Sepanjang Tahun 2011 Masih Trial And Error Serta Hit And Run. Tidak Ada Skema Kebijakan Yang Matang Untuk Diterapkan."
"Guru: Menyongsong 2012 Tanpa Gairah"


Kapan kita akan mulai menjalankan...

5 Steps to a World-Class Education

Prioritas #1) Memberantas Korupsi di Manajemen Pendidikan Yang Sangat Memalukan dan Membunuh Semua Harapan Kita Untuk Maju - "Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya." ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009). "Jangan dinilai gagal terus!"
http://PojokAntikorupsi.Com.

Departemen Agama: "Terlibat Korupsi, 10 Pejabat KemenAg Segera Dipecat", "Kejaksaan Agung Prihatin KemenAg Terkorup", "Sektor-sektor Rawan Korupsi di KemenAg" :: "Survei KPK Menyebut KemenAg Menjadi Lembaga Terkorup Di Indonesia". http://PendidikanAgama.Com.

Prioritas #2) Meningkatkan semua sekolah yang rusak dan ambruk ke Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak! http://Ambruk.Com

Apakah Sekolah SBI / RSBI Adalah Solusi Untuk Isu-Isu Ini?
Atau "RSBI Itu Cuma Proyek Pemerintah!"

PENDIDIKAN KARAKTER ??

Sebenarnya Kita Belajar Moral dan Karakter Oleh Contoh-Contoh Dari Lingkungan-Lingkungan Kita, Bukan Dari Yang Di Ajarkan Dalam Kelas, Kan?


Pendidikan Karakter : Solusi atau Ilusi Baru?
Saran Dari Teman
Pend. Karakter Budaya Bangsa dan Semangat Nasionalisme
Saat ini ditengah krisis multidimensi yang mendera bangsa Indonesia, kita memahami akan urgensi pendidikan karakter dan budaya bangsa.....

Re: "Pend. Karakter Budaya Bangsa dan Semangat Nasionalisme"

Saya sangat mendukung pendidikan apa saja, tetapi kalau kita berharap bahwa pendidikan akan mengatasi buruk-nya generasi kita sekarang, bagaiamana bisa?

Anak-anak kita belajar moral dan karakter dari lingkungan-lingungan mereka, misalnya keluarga sendiri, lingkungan sekolah, lingkungan luas, pemerintah, dll, bukan dari yang diajarkan di dalam kelas.

Itu salah satu sebabnya agama (yang mereka belajar sejak lahir) juga gagal, bagaimana moral-nya lingkungan yang mengajarkan, misalnya moral KemenAg saja, maupun moral SDM di dunia pendidikan kita:

"Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya."

Selama korupsi jalan lancar, maupun kayaknya makin lama makin gila, bagaimana kita dapat berharap moral anak-anak kita akan lebih baik dari kita. Kurupsi adalah musuh #1 moral dan karakter.... Dan Pendidikan Anti-Korupsi hanya adalah kesibukan saja supaya kita tidak mengancan koruptor, kan? Kita sibuk mengajar pendidikan anti-korupsi sambil koroptor-koruptor melanjutkan korupsi-nya tanpa diganggu, kan?

Coba membayangkan bahwa ini sudah Tahun 2020 dan siswa-siswi kita sudah belajar Karakter dan Anti-Korupsi selama 9 tahun... Apa yang mereka dapat membuat yang berbeda dengan keadaan Tahun 2011?

Maupun kalau korupsi tidak diberantaskan sekarang barangkali akan lebih parah dan lebih sulit diatasi pada tahun 2020.


Kalau anak kita ingin menjadi PNS pada tahun 2020 bagiamana? Apakah mereka akan di-korupsikan pada waktu mereka masuk pekerjaan? Biasanya sebelum anak-anak kita bekerja mereka cukup baik (maupun sangat anti-korupsi) sebenarnya... Seperti kita... :-)

Seteleh pendidikan karakter dan anti-korupsi, apa yang mereka dapat membuat yang berbeda dengan keadaan Tahun 2011?

Anak-anak bukan masalah-nya, mengapa mereka menjadi targetnya? Itu generasi yang dewasa sekarang yang perlu diperbaiki supaya menjadi contoh moral dan kejujuran...

Tanpa kita memberantas korupsi sekarang dan mencontohkan bangsa yang bertanggungjawab dan moral kepada anak-anak kita hanya dapat berharap mereka akan mirip kita.....


Bagaimana mereka bisa Bersemangat Nasionalisme kalau orang tua-nya masih salut musuh dan penghianat negera mereka - KORUPTOR?

PRIORITAS PENDIDIKAN / KEBIJAKAN PENDIDIKAN

BERITA TERKINI  DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA
Guru: Menyongsong 2012 Tanpa Gairah
Wednesday, December 28, 2011 16:10:00
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menilai, secara umum kebijakan pendidikan sepanjang tahun 2011 masih trial and error serta hit and run. Tidak ada skema kebijakan yang matang untuk diterapkan. (160 clicks)
Eksistensi RSBI Digugat ke Mahkamah Konstitusi
Wednesday, December 28, 2011 14:58:00
JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Anti Komersialisasi Pendidikan (KAKP) mendatangi dan menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (28/11/2011). Dalam aksinya, KAKP mendesak MK mengeluarkan provisi agar kegiatan sekolah RSBI di seluruh Indonesia dihentikan sampai ada putusan final dan mengikat.  (124 clicks)
Catatan Akhir Tahun : 2012: Sekolah, Sekolah, Sekolah!
Wednesday, December 28, 2011 09:47:00
JAKARTA, KOMPAS.com — Semboyan kita ke depan adalah jangan boleh ada anak yang tidak sekolah. Semua harus sekolah, sekolah, sekolah. Itu yang dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, Senin (19/12/2011) di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. (113 clicks)
Rapor Merah untuk Pendidikan di Kota Bandung
Tuesday, December 27, 2011 16:43:00
BANDUNG, KOMPAS.com -- Koalisi Pendidikan Kota Bandung (KPKB) menyampaikan evaluasi mengenai dunia pendidikan di Kota Bandung, Jawa Barat, sepanjang tahun 2011. Hasilnya, tidak satu pun prestasi yang dibanggakan. KPKB bahkan berkesimpulan bahwa sistem pendidikan di Kota Bandung sudah gagal menjalankan tugasnya.  (82 clicks)
BOS 2012 : Kebutuhan Buku Mata Pelajaran Siswa Harus Terpenuhi
Tuesday, December 27, 2011 14:22:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan buku mata pelajaran harus terpenuhi di tahun 2012. Anggarannya bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal itu diungkapkan anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rohmani, di Jakarta, Selasa (27/12/2012).  (124 clicks)
Pendidikan Hanya Menyentuh Mereka yang Mampu...
Tuesday, December 27, 2011 09:41:00
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Soedijarto, mengatakan, pendidikan di Indonesia saat ini masih berada pada level pendidikan semesta. Pada level ini, menurut dia, pendidikan hanya untuk golongan mampu. Pemerintah dinilai gagal mewujudkan wajib belajar sembilan tahun yang bermutu, adil, dan bebas biaya.  (96 clicks)
Angka Putus Sekolah dan Komersialisasi Pendidikan
Monday, December 26, 2011 10:39:00
JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi X DPR RI Raihan Iskandar mengungkapkan, pemerintah perlu melakukan evaluasi kritis terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan nasional yang berjalan selama tahun 2011. Menurutnya, berbagai data statistik menyebutkan, capaian kinerja pemerintah di bidang pendidikan tak menunjukkan hasil yang signifikan.  (116 clicks)
Nuh: Persoalan Pendidikan Tak Akan Pernah Selesai
Monday, December 26, 2011 08:53:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Apa catatan Anda untuk kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sepanjang tahun 2011 ini? Kritik dan masukan boleh saja dilayangkan terhadap kinerja kementerian di bawah kendali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh ini. Tetapi, yang jelas, Kemdikbud juga sudah punya catatan tersendiri atas apa yang telah dicapai dan masih menjadi pekerjaan rumah pada tahun 2012 mendatang. Dalam wawancara dengan Kompas.com, Senin (19/12/2011), di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nuh mengungkapkan sejumlah hal yang menonjol dan menjadi konsen kementeriannya sepanjang setahun ini. (52 clicks)
Utak-atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS
Monday, December 26, 2011 08:21:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2011, pemerintah pusat dan DPR mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 16 triliun untuk jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Dana BOS ini merupakan bagian program pemerintah untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun dan telah digulirkan sejak tahun 2005. (127 clicks)
Hentikan Program Pendidikan Berkarakter!
Monday, December 26, 2011 02:59:00
SERTA merta Badan Peneli­tian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2011, Ja­kar­ta, melalui beberapa kepala sekolah, guru, pe­ngu­rus komite sekolah, anggota dewan pendidikan, pengawas pendidikan, to­koh masyarakat, menye­lenggarakan penelitian di SMA 1 Kota Padang, Rabu, 21 Desember. Semua informan 25 orang. (123 clicks)
Indonesia Mengajar Dapat Dukungan Audit
Wednesday, December 21, 2011 19:01:00
JAKARTA, KOMPAS.com — Peningkatan standar kualitas kinerja program Indonesia Mengajar mendapat dukungan dari firma konsultan profesional Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia. Dengan dukungan ini, salah satu firma terkemuka dunia tersebut akan membantu meningkatkan standar kualitas kinerja Indonesia Mengajar, khususnya dalam hal audit keuangan. (88 clicks)
Kebudayaan : Komitmen Hanya Jargon Politik
Tuesday, December 20, 2011 10:03:00
BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai belum pernah serius mengembangkan kebudayaan untuk membangun karakter, memakmurkan, dan mencerdaskan bangsa. Komitmen membangun kebudayaan atau kesenian hanya jargon politik dalam pidato para pemimpin.  (24 clicks)
Pengembangan Pendidikan Harus Sesuai Kebutuhan
Friday, December 16, 2011 09:35:00
BOGOR, KOMPAS.com — Pakar pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Dr Mochammad Alip, MA, mengatakan, pengembangan pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna. Hal itu disampaikannya dalam Semiloka Review Standar Biaya Minimum Pendidikan: Kebijakan, Anggaran, dan Mutu Pendidikan yang diadakan Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak) Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/12/2011). (80 clicks)
Hari Guru Nasional : Guru Kritik Kebijakan Pendidikan Nasional
Thursday, November 24, 2011 13:54:00
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo mengatakan, berbagai persoalan yang terjadi di Tanah Air memiliki korelasi langsung maupun tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan nasional. Menurutnya, sistem pendidikan nasional saat ini belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pencerdasan bangsa. Padahal, katanya, hal ini akan membawa implikasi terhadap kemakmuran dan martabat mulia bangsa. (142 clicks)
Kebijakan Pendidikan Tak Berdasar Riset
Sunday, October 23, 2011 21:13:00
BOGOR, KOMPAS.com- Berbagai kebijakan pendidikan tidak berdasarkan hasil riset dan analisis yang mendalam. Riset pendidikan selama ini hanya bersifat reaktif dan hanya menjadi solusi masalah jangka pendek. Akibatnya, pemerintah tidak memiliki strategi kebijakan pendidikan jangka panjang. (117 clicks)

  Next 

Kiat Mendapatkan Dana untuk Kegiatan Internet di Sekolah Keadaan Indonesia

http://bandarudara.com/sekolahterbang.htmlKiat Mendapatkan Dana untuk Kegiatan Internet di Sekolah
Keadaan Indonesia

English Here

Dalam era baru ini banyak sekolah yang sudah melaksanakan proses Managemen Berbasis Sekolah telah mampu mengatasi permasalahan dana dan solusinya.
Yang penting sekarang adalah bagaimana kepala sekolah dan semua lingkungan sekolah tersebut bekerjasama untuk mencapai pengembangan sekolah yang diinginkan. Kuncinya adalah komunikasi yang terbuka dan transparan.
Jika Anda ingin mengembangkan fasilitas Internet di sekolah maka peralatan seperti komputer dan modem bukan merupakan hal utama. Masalah utama yaitu tersedianya proposal yang rasional dan jelas serta menguntungkan bagi siswa/i
Hal selanjutnya adalah cara mensosialisasikan proposal tersebut kepada semua lingkungan sekolah. Sebaiknya membentuk suatu "Tim Pengembangan Sekolah" termasuk didalamnya adalah wakepsek, guru, siswa/i, BP3, dan tokoh masyarakat.
Kalau semua lingkungan sekolah sudah memahami dan mendukung konsep tersebut tidaklah sulit untuk melaksanakan program "proyek" ini. Disebut "proyek" karena sekarang semua sekolah harus punya rencana pembangunan sekolah termasuk beberapa "proyek sekolah" yang bisa dihasilkan bersama-sama dengan lingkungannya secara mandiri.
Walapun keadaan ekonomi keluarga sekarang sedang susah namun kita harus tetap bertanggungjawab atas kebutuhan masa depan anak kita. Kalau orangtua siswa/i dan lingkungan sekolah percaya terhadap program tersebut (proyek sekolah) tentu mereka akan mendukungnya.
Jika kita hitung biaya peralatan komputer modem dsb sekitar lima juta Rupiah dan jumlah siswa/i sekitar 800 ratus orang, maka biaya yang dikeluarkan setiap keluarga adalah : Rp 6,250 .
Besarnya biaya tersebut dapat dikurangi dengan cara-cara berikut :
  • Adanya sebagian anggaran yang dialokasikan dari sekolah untuk proyek ini dan sekaligus membuktikan bahwa proyek ini penting bagi sekolah.
  • Mensosialisasikan proyek ini kepada dunia industri dan bisnis di daerah sekitar sekolah untuk mendapatkan sponsorship.
  • Siswa-siswi bisa mengumpulkan dana dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan uang seperti kegiatan bazar, dsb.
  • Dengan melakukan pinjaman dari bank tetapi ini merupakan pilihan terakhir.
* Sebaiknya membeli peralatan di toko di daerah sekitar sekolah supaya garansi yang didapat gampang digunakan dan mendapatkan bantuan untuk memasang fasilitasnya jika diperlukan. Untuk itu kenalilah personel atau pemilik toko dengan baik.

UJIAN NASIONAL 2012 SIAP DIGELAR

UJIAN NASIONAL 2012 SIAP DIGELAR

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional tahun 2012. Ujian nasional dijadwalkan berlangsung pada April 2012.
imageMenteri Nuh mengatakan, saat ini perdebatan mengenai UN sudah selesai. "Sekarang masalahnya adalah bagaimana melaksanakan UN dengan baik," ujarnya dalam jumpa pers, di Gedung Kemdikbud, Rabu (30/11). Turut mendampingi Mendikbud adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro dan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Djemari Mardapi.
Ia menuturkan,  ada empat kunci pelaksanaan UN yang baik atau kredibel. Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang.  Kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji.
Ketiga, pada hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya.  Jangan sampai soal sudah ada semua tapi soal ujian yang dibagikan salah. “Kalau seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu mengantisipasi kesalahan tersebut,” katanya. Dan, keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai rapor bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak. “Nilai rapor jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya,” kata Menteri Nuh.
Menteri Nuh menyampaikan, jika keempat kunci pelaksanaan tadi bisa dipenuhi, maka ada dua hal yang bisa diraih. Pertama, bisa dilakukan pemetaan tentang ragam kompetensi siswa dan penyebarannya. Kedua, informasi kualitas sang anak (lulus atau tidak lulus).
Menteri Nuh juga menegaskan, bahwa ujian nasional bukanlah penentu kelulusan.  Kelulusan ditentukan satuan pendidikan. Namun, satuan pendidikan menentukan kelulusan berdasarkan, tuntas kegiatan belajar mengajar, akhlak yang baik, dan ujian nasional.
UN untuk tingkat SMA/MA akan berlangsung pada 16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April. Untuk jenjang SMP/MTs dan SMPLB, UN akan dilaksanakan pada 23-26 April 2012, dan UN susulan akan berlangsung pada 30- 4 Mei 2012.
Sedangkan untuk jenjang SD/MI/SDLB UN akan digelar pada 7-9 Mei 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012. Hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB dan SMALB pada 2 Juni 2012. Sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD menjadi kewenangan setiap provinsi. (aline).
sumber: kemdiknas.go.id