Minggu, 07 Agustus 2016

Guru Hebat di Balik Kesuksesan Seorang Stephen Hawking

Liputan6.com, Jakarta - Meski harus tergantung pada alat bantu gerak dan bicara akibat amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang dideritanya, Stephen Hawking tetap diakui sebagai ilmuwan besar.

Kelumpuhannya bahkan tidak membuat laki-laki yang lahir di Oxford, Britania Raya, Inggris 74 tahun lalu itu menjadi lemah. Ia terus menciptakan terobosan-terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan hingga membuat namanya termasyhur di dunia.

Dengan gelar profesor yang didapatkannya dalam bidang matematika di Universitas Cambridge, ia dikenal akan sumbangannya di bidang kuantum fisika. Terutama teori-teorinya mengenai gravitasi kuantum, lubang hitam atau black hole, dan radiasi Hawking.

Ketertarikan Hawking di bidang ilmu pengetahuan alam dimulai saat dirinya menjadi siswa di St Albans School di Hertfordshire, Inggris.
Dalam sebuah video yang dibuat secara khusus oleh Varkey Foundation Global Teacher Prize, Hawkins mengungkapkan bagaimana kala itu saat menjadi seorang murid. Seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (9/3/2016), ia menggambarkan dirinya sebagai anak yang malas dengan tulisan tangan yang buruk.
"Saya sama sekali bukan siswa terbaik. Tulisan tangan saya sangat buruk dan sangat malas. Itu karena guru-guru di sekolahku membosankan. Tetapi tidak dengan Pak Tahta," ungkap Hawkins.
Dikran Tahta adalah gurunya saat masih menjadi siswa di St Albans School di Hertfordsghire, Inggris. Ia sekaligus seorang ilmuan yang kerap melakukan berbagai penelitian dalam bidang fisika.

Sabtu, 06 Agustus 2016

GURU HEBAT,GURU UPDATE


Fitur LMS Guru Pembelajar yang Harus Diketahui Peserta Guru Pembelajar Moda Daring

Berikut adalah fitur beserta ikon yang terdapat dalam LMS (Learning Manajemen Sistem) guru pembelajar moda daring :
1. Lesson
Lesson
Lesson merupakan suatu fasilitas yang digunakan untuk menyampaikan konten dan atau variasi kegiatan pembelajaran pada Guru Pembelajar Moda Daring. Lesson pada kegiatan Guru Pembelajar Moda Daring ini diberi nama “Kegiatan” dilanjutkan dengan nomor dari sesi dan urutan Kegiatannya (contoh: “Kegiatan 1.2” Artinya Sesi 1 Lesson ke-2 ).
Dalam Lesson berisi tentang materi pembelajaran yang terdiri dari teks dan gambar. Lesson juga bisa berisi quiz atau pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta pada topik pembelajaran tertentu. 
2. Page
PagePage merupakan fasilitas yang terdapat pada Guru Pembelajar Moda Daring yang isinya ini berupa laman web yang dapat menyajikan teks, gambar, suara, video, atau tautan web.
Pada GP Daring, Page digunakan untuk menampilkan petunjuk atau pengantar pada setiap sesi. Pengantar sesi berisi aktivitas dan alur kegiatan sesi yang akan dilakukan peserta selama sesi tersebut. 
3. Book
BookBook merupakan suatu fasilitas yang terdapat pada Guru Pembelajar Moda Daring yang isinya berupa kegiatan melakukan penelaahan Bahan Bacaan atau instruksi. Book pada kegiatan Guru Pembelajar Moda Daring diberi nama “Bahan Bacaan atau Instruksi”
Dalam Bahan Bacaan berisi tentang materi pembelajaran yang terdiri dari teks dan gambar. Sedangkan pada instruksi berisi petunjuk untuk melaksanakan kegiatan.
4. Blog
BlogPada setiap sesi peserta Guru Pembelajar Moda Daring diharuskan untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaluinya melalui blog. Pengampu dan mentor dapat melihat blog peserta untuk mengetahui pemikiran, refleksi, dan pengalaman peserta pada sesi tersebut.
5. Forum
ForumForum merupakan aktivitas inti dalam sebuah sesi. Forum disediakan untuk melakukan diskusi antar peserta bahkan dengan mentor dan pengampu sebagafasilitatornya. Di dalam Forum peserta dapat menjawab pertanyaan, mengungkapkan pendapat, dan berbagi pengalaman dengan peserta lain sehingga terbentuk sebuah pemahaman (konstruktivisme).
Dalam kegiatan Guru Pembelajar Daring ini terdapat dua macam forum yang dapat digunakan yaitu:
a. Forum Umum, digunakan untuk melakukan diskusi mengenai teknis dan akademis umum pada kursus yang sedang diambil
b. Forum Sesi, digunakan untuk melakukan diskusi mengenai topik yang diberikan pada setiap sesinya.
6. Chatting
ChattingAktivitas lainnya dalam Guru Pembelajar Moda Daring adalah chatting, chatting berfungsi sebagai ajang komunikasi langsung antara sesama peserta Guru Pembelajar dengan Mentor dan Pengampu.
7. Web Conference/Vikon
Web Conference/VikonPada Guru Pembelajar Moda Daring terdapat aktivitas untuk melakukan vikon/Web Conference (webcon). Web Conference digunakan untuk berkomunikasi antara pengampu (fasilitator) dengan kepala sekolah dan kepala sekolah lainnya dalam bentuk audio video melalui fasilitas website.
8. Messages
MessagesDalam kegiatan Guru Pembelajar Moda Daring, Messages (pesan) ini merupakan sebuah fasilitas untuk melakukan pengiriman pesan secara pribadi terhadap peserta lain, mentor ataupun pengampu.
9. Quiz
QuizFitur ini dapat memuat banyak pertanyaan/pernyataan untuk mengukur kemampuan peserta. Pada GP Daring, fitur ini dimanfaatkan sebagai penilaian secara formatif dan sumatif. Quiz ini digunakan pada penilaian sumatif setiap sesi berupa tes sumatif sesi dan sumatif akhir pembelajaran berupa Tes Akhir. Tes Sumatif Sesi dan Tes Akhir dapat dilakukan sejumlah 2 kali tes.
10. Questionnaire
QuestionnaireFitur ini dapat memuat berbagai jenis pertanyaan/pernyataan untuk memperoleh data dari peserta, dan biasanya dimanfaatkan sebagai alat survey.
Pada Guru Pembelajar moda Daring, Questionnaire digunakan sebagai alat untuk mengetahui reaksi peserta terhadap pembelajaran dan pelatihan, salah satu contohnya adalah evaluasi pelatihan yang digunakan untuk mengukur kebermanfaatan pembelajaran. 
11. E-portofolio
E-portofolioPada moda daring, e-portofolio digunakan untuk menyimpan /mengunggah file tagihan peserta untuk dapat diperiksa, dikomentari dan diberi umpan balik. Fitur ini juga digunakan oleh mentor untuk memeriksa kelengkapan dan kualitas tagihan setiap peserta

Jumat, 05 Agustus 2016

LANGKAH-LANGKAH SKENARIO MELAKSANAKAN MATERI DIKLAT DENGAN PENDEKATAN ANDRAGOGI



Langkah-langkah:
11.  Mengalami
Pada fase ini melibatkan peserta pelatihan secara aktif dalam kegiatan sebagai upaya untuk memotivasi peserta agar mereka terlibat secara aktif selama proses pelatihan berlangsung.
Yang dapat dilakukan untuk melibatkan peserta secara aktif:
·         Brainstorming
·         Membangun apersepsi dengan melakukan tanya jawab, misalnya apa yang mereka harapkan dalam pelatihan ini.
·         Mengenalkan hal-hal yang benar-benar dirasakan baru yang sebelumnya tidak atau belum dikenal oleh peserta pelatihan. Pengkondisian ini diharapakan dapat menumbuhkan “rasa butuh” kepada peserta pelatihan tentang materi pelatihan.

22.Mengungkapkan
Di fase ini pelatih memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk berkehendak atau mengemukakan pikiran dan perasaannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan pelatih agar peserta pelatihan memiliki banyak ruang untuk menyampaikan pikiran, ide, dan perasaannya antara lain:
·         Melakukan diskusi-informasi dalam kelompok-kelompok, diusahakan bahan yang akan didiskusikan merupakan bahan yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya, menambah wawasan kependidikannya, dan lain-lainnya.
·         Curah gagasan, curah pendapat, diusahakan agar peserta pelatihan lebih banyak diberi kesempatan untuk menyapaikan gagasan dan ide-idenya dan pelatih lebih banyak memfasilitasi serta memberi penguatan.
·         Mempresentasikan hasil pemikiran dan ide-idenya dalam berbagai tampilan (grafik, tabel, peta pikiran, diagram, tulisan, dan sebagainya).