JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Mohammad Nuh, yakin penyaluran dana tunjangan guru non PNS yang tahun
ini diambil alih kembali oleh kemendikbud dapat berjalan cepat dan
efisien. Sebab, dana itu tidak lagi didekonsentrasikan, tapi langsung
ditransfer ke rekening guru.
Menurut dia, selama ini banyak guru mengeluhkan keterlambatan penyaluran
tunjangan guru. Baik tunjangan melalui transfer daerah, maupun dana
kementrian yang didekonsentrasikan ke pemerintah provinsi.
"Ternyata dalam pelaksanaannya sering mengalami keterlambatan, bahkan
jumlahnya kurang. Makanya tunjangan ditarik ke pusat dan dibayarkan
lewat kementrian. Khusus non PNS mulai dari PAUD sampai Dikmen. Mulai 9
April hingga 16 April 2013 disalurkan dari pusat ke rekening guru," kata
Nuh saat Raker di Komisi X DPR, Senayan, Kamis (7/2).
Diketahui tunjangan guru non PNS 2013 berjumlah Rp 7,6 triliun tunjangan
guru. Mulai tahun ini penyalurannya kembali dialmbil alih Kementrian
Dikbud. Tunjangan itu meliputi tunjangan fungsional non PNS, tunjangan
profesi, tunjangan khusus bagi guru di daerah terpencil dan tertinggal,
dan tunjangan kualifikasi bagi guru yang melanjutkan ke DIV atau S1.
Menurut Nuh, Anggaran tersebut dialokasikan bagi sebanyak 629.044 guru.
Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 610.685
guru.
Dari anggaran tersebut, sebagian anggaran digunakan untuk tunjangan
fungsional guru non PNS daerah atau guru swasta dan yang belum
mendapatkan tunjangan profesi karena belum sertifikasi.
“Alasan ditariknya anggaran fungsional ke pusat supaya efektif. Tahun
lalu penyalurannya sering terlambat. Oleh karena itu, (sekarang) ke
pusat supaya lebih efektif,” jelas Nuh.(Fat/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar