Meningkatkan
Kompetensi dan Partisifasi Siswa
Menggunakan Metode Gethak-Tular
pada
Materi Bentuk Aljabar Kelas VIII.G SMP
Negeri 1 Curup Timur
GITO,
S.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk menyertakan siswa secara aktif dalam proses
belajar mengajar. Aktivitas dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
perlu diketahui dalam pembahasan materi bentuk aljabar di kelas VIII.G SMP
Negeri 1 Curup Timur.
Peneliti akan
menggunakan metode “Gethak-tular”
dalam proses pembelajaran khusus dalam materi Aljabar.
Kata “Gethak-tular” mengadopsi dari istilah (Serapaan
bahasa:jawa, dalan Kamus besar Bahasa
Indonesia) yang berarti penyampaian informasi secara berantai dan
terkoordinasi, dengan pola tertentu yang telah disepakati bersama. Sistem
penyampaian informasi inilah yang kemudian kita adopsi pada proses pembelajaran.
Sebagai
tenaga professional, Guru hendaknya senantiasa aktif dan inovatif mencari terobosan-terobosan
yang efektif dalam pengembangan
pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran di kelas menjadi bervariasi
dan tidak membosankan.
Penelitian ini
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Lokasi penelitian di SMP
Negeri 1 Curup Timur, sebagai populasi penelitian Siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Curup Timur,sedangkan sebagai sampel penelitian adalah siswa kelas VIII.G
SMP Negeri 1 Curup Timur.
Prosedur penelitian
melalui tahapan : Perencanaan , Observasi, Refleksi, dan Analisis. Observer
adalah guru Matematika teman sejawat. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus.
Pola pembelajaran yang
dikembangkan yaitu penggunaan metode Gethak-Tular
pada pembahasan materi bentuk Aljabar.
Berdasarkan hasil
pembelajaran menggunakan metode Gethak-Tular
pada materi bentuk Aljabar yang dikembangkan dapat meningkatkan Kompetensi dan
partisifasi siswa kelas VIII.G SMP
Negeri 1 Curup Timur terhadap meteri Aljabar dari nilai rata-rata 57,91 menjadi 80,43. Partisifasi siswa pada proses
belajar meningkat dengan indikator 63% siswa berani bertanya, 60% siswa berani
berpendapat, 83% siswa berani memulai pekerjaan dan kebiasaan mencontoh kuis
pekerjaan teman baru mencapai 57,5%.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keberhasilan
sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh guru di kelas. Seorang guru yang
profesional terukur dari sejauh mana dia mampu
menguasai kelas yang diasuhnya, sehingga mengantarkan peserta didiknya
mencapai hasil belajar yang optimal.
Guru
sebagai tenaga profesional harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat
pengalaman, ketrampilan, dan pengetahuan tentang keguruan diantaranya metode
pembelajaran,serta yang tak kalah pentingnya menguasai substansi keilmuan yang
ditekuninya.
Salah
satu komponen utama dalam strategi pembelajaran di luar urutan pembelajaran
adalah Metode pembelajaran . setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, maka menjadi sangat penting memilih metode yang sesuai dalam pengembangan
pembelajaran.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
1.
Memahami konsep matematika,menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,secara
luwes,akurat,efesien,dan tepat dalam memecahkan masalah.
2.
Menggunakan penalaran pada pola dan
sifat,melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,menyusun
bukti,atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3.
Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah,merancang model matematika,menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4.
Mengomunikasikan gagasan dengan
simbol,tabel,diagram,atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5.
Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki sikap ingin tahu,perhatian,dan minat
dalam mempelajari matematika,serta sikap dan percaya diri dalam memecahkan
masalah.
Dalam aktivitas pembelajaran di
kelas,banyak ditemukan hambatan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Seorang guru menginginkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan
akan dapat mencapai tujuan dan sekaligus dapat meningkatkan penguasaan materi
yang diajarkan. Hal ini akan terjadi jika antara guru dan siswa terjadi
interaksi yang aktif dan komunikatif dalam proses pembelajaran,namun jika
komponen-komponen yang ada di kelas tidak saling mendukung maka harapan itu
tidak akan dapat tercapai dengan sempurna.
Hal-hal yang dapat menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran itu antara lain :
1.
Guru tidak mengikutsertakan siswa dalam
pembahasan materi.
2.
Guru tidak dapat membuat alat
peraga/alat bantu yang lebih sesuai dengan materi ajar,bahkan cenderung malas
menggunakan alat peraga/alat bantu.
3.
Guru tidak menerapkan metode yang
sesuai.
4.
Rendahnya daya tangkap siswa dari pesan
lisan dan pesan gambar yang diungkapkan guru.
5.
Rendahnya minat belajar siswa terhadap
pelajaran eksata,khususnya matematika.
6.
Tingkat pemahaman siswa yang bervariasi.
Untuk menghindari
hambatan-hambatan tersebut kiranya seorang guru harus lebih kreatif dan
inovatif di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas,juga perlu lebih memahami
kondisi kelas yang diajarnya. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru hendaknya :
1.
Membuat rancangan bahan ajar yang dapat
dicermati siswa.
2.
Berinovasi dalam setiap penbelajaran.
3.
Menciptakan dan mampu menggunakan alat
peraga/alat bantu sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
4.
Menggunakan metode yang tepat sesuai
dengan alat peraga/alat bantu yang memudahkan siswa memahami materi
pembelajaran.
5.
Menguasai sepenuhnya materi bahan ajar.
6.
Membagi waktu setiap tahap dalam proses
pembelajaran.
Pada
pelaksanaan proses pembelajaran siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Curup Timur ,dengan kondisi
kemampuan siswa yang bervariasi,dan cenderung memiliki kemampuan di bawah
rata-rata dari keseluruhan siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Curup Timur dan
ditambah dengan kelengkapan sarana buku yang belum memadai maka sangat sulit
untuk dapat mencapai target pembelajaran sesuai yang diharapkan. Standar
kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus,pada
kompetensi dasar Operasi bentuk Aljabar merupakan materi yang sangat menentukan
pada pembelajaran berikutnya. Karena kompetensi ini akan menjadi dasar pada
pengembangan materi selanjutnya.
Untuk membantu
memecahkan masalah tersebut,maka peneliti mencoba melakukan pendekatan
pembelajaran yang lebih kongkrit pada
kompetensi dasar Aljabar dengan membuat:
1.
Merancang model pembelajaran yang
menuntut siswa lebih aktif dan kreatif.
2.
Menggunakan Metode pembelajaran yang
memuntut peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
3.
Alat uji berupa lembar kerja siswa yang
valid dengan petujuk yang jelas.
Peneliti berharap dengan membuat hal
tersebut di atas,siswa semakin tertarik untuk ikut secara aktif dalam proses
pembelajaran.
1.2
Perumusan masyalah
Dari
uraian di atas maka ada beberapa hal yang hendaknya menjadi perhatian kita
selaku tenaga pendidik, yang selanjutnya menjadi “PR “ kita bersama, diantaranya:
1.
Sebagai Guru, sudahkah kita mampu
sepenuhnya menguasai kelas yang kita asuh ? sehingga mampu mengantarkan anak
didik kita mencapai hasil belajar yang optimal.
2.
Sebagai tenaga profesional, sudahkah
kita memfasilitasi diri dengan seperangkat pengalaman, keterampilan dan
pengetahuan tentang keguruan, dedaktik – metodik ?
3.
Sebagai tenaga pendidik , sudahkah kita
menguasai sepenuhnya substasi keilmuan yang kita tekuni ?
4.
Sebagai tenaga pengajar, mampukah kita
memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga suasana belajar dapat kita
bangun dengan harmonis, komunikatif, aktif dan dapat menumbuhkembangkan daya
kreativitas siswa selaku peserta didik .
Untuk menjawab berbagai pertanyaan di
atas , Penulis akan merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1.
Apakah metode pembelajaran ” Gethak-tular”
dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas ?
2.
Apakah metode pembelajaran ” Gethak-tular”
dapat meningkatkan kompetensi dan
partisipasi siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Curup Timur?
1.3
Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian
ini adalah :
1. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kompetensi Operasi
bentuk Aljabar siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Curup Timur Kabupaten Rejang
Lebong Tahun Pelajaran 2010/2011 dan untuk mengetahui sejauh mana Metode
pembelajaran “Gethak-tular” dapat
meningkatkan kompetensi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran
2. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru untuk inovasi pembelajaran, juga
memudahkan guru dalam membimbing siswa, terutama siswa yang memiliki kemampuan bervariasi
pada pelajaran matematika. Bagi siswa model pembelajaran dengan metode Gethak-tular merupakan variasi
pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menumbuhkan aktivitas dan kreativitas
siswa,sehingga dapat meningkatkan kemampuan
siswa pada kompetensi operasi
bentuk aljabar.
1.4
Kerangka Konseptual
1.4.1
Komponen Pembelajaran Matematika.
Peneliti menganggap
perlu mencari cara untuk dapat membantu siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Curup Timur agar lebih mudah
memahami materi ajar dan lebih kuat dalam ingatan mereka tentang materi ajar
dalam pembelajaran operasi bentuk aljabar. Latar belakang kemampuan pada pelajaran
matematika kelas VIII.G SMP Negeri 1
Curup Timur sangat bervariasi.
Seorang
guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, harus memiliki sejumlah kiat didalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik dan pengajar. Kiat yang dimiliki bukan saja untuk mencapai
tujuan pembelajaran , tetapi lebih jauh dari itu adalah menumbuh kembangkan
sikap dan minat belajar siswa.
Seorang
guru yang profesional, cerdas dan
berkompetensi akan memiliki sejumlah kiat khusus di dalam kelas, dengan
demikian dia akan menjadi “guru yang dirindukan kehadirannya di kelas”. Kalau
demikian halnya seberat apapun materi pelajaran akan tetap diminati dan
dianggap ringan oleh siswa.
Guru memegang
peran yang sangat menentukan bagi keberhasilan pembelajaran di kelas.
Peneliti meyakini jika siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Curup Timur dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika dilibatkan secara aktif
dengan teknik dan alat bantu yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka secara
umum, maka akan meningkatkan kompetensi mereka.
Peneliti akan
menggunakan metode “Gethak-tular” dalam
proses pembelajaran khusus dalam materi operasi bentuk aljabar yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif .
Surakhmad
(1986) menggolongkan interaksi menjadi tiga :
1. Pengalaman riil,yakni segenap media
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengalaman buatan, yakni segenap
media yang sengaja diciptakan untuk mendekatakan pengertian pada pengalaman
riil.
3. Pengalaman verbal,dimana bahasa
merupakan alat utama baik lisan maupun tertulis.
Peneliti berkeyakinan dengan
mengajak,merangsang dan memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut serta mengemukakan
pendapat,berdiskusi,belajar mengambil kesimpulan dari hasil kerja dengan alat
bantu, berarti membawa siswa pada interaksi belajar yang sesungguhnya.
1.4.2
Metode “Gethak-Tular” dalam Proses
Pembelajaran Matematika
Kata “Gethak-tular” mengadopsi dari istilah jawa yang berarti penyampaian informasi
secara berantai dan terkoordinasi, dengan pola tertentu yang telah disepakati
bersama.
Sistem penyampaian
informasi inilah yang kemudian kita adopsi pada proses pembelajaran yaitu pada
tahap penerapan, kemampuan siswa yang bervariasi akan menjadi sangat mungkin
kecepatan daya tangkap siswa menjadi berbeda pada saat proses pembelajaran dikembangkan.
Ada satu prasyarat yang harus dimiliki seorang guru untuk dapat menerapkan
metode Gethak-tular, yaitu guru harus memiliki pemetaan terhadap
kelas yang diajarnya.
Paling tidak guru harus
mengetahui siswa-siswa berbakat yang memiliki daya tangkap lebih cepat dari
temannya yang lain pada umumnya,siswa-siswa yang berbakat inilah yang kemudian
diharapkan menjadi penyambung informasi individual (bimbingan individu) bersama dengan guru kepada siswa-siswa yang
masih mengalami kesulitan.
1. Skema pelaksanaan metode “Gethak-tular”
2. Langkah-langkah pelaksanaan metode Gethak-Tular
pada Pembelajaran Operasi Bentuk aljabar
1.Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2.Guru
menyajikan materi sebagai pengantar,dengan menggunakan CD pembelajaran
operasi
penjumlahan,pengurangan dan perkalian,pembagian pada bertuk aljabar
3.Siswa
diberikan tugas individu untuk
menyelesaikan soal-soal yang memungkinkan siswa memahami konsep operasi
penjumlahan,pengurangan dan perkalian dan pembagian pada bentuk aljabar.
3.Setelah memberi waktu
yang cukup kepada siswa,Guru melakukan kunjungan
individu,terutama kepada siswa yang
dimungkinkan dapat menjadi Penular Pertama.
4.Guru memberikan
rekomendasi kepeda siswa-siswa terpilih untuk menjadi penular
Pertama,selanjutnya siswa penular pertama berhak membimbing dan
merekomendasi kepada siswa-siswa binaannya
untuk menjadi Penular Kedua,
dan seteruya,sehingga seluruh siswa dikelas mampu menguasai materi
/kompetensi
yang akan dicapai.
5.Guru memberi
penguatan dan memastikan bahwa seluruh siswa sudah dapat
menguasai
kompetensi dengan benar,selanjutnya bersama siswa membuat suatu
kesimpulan
,.........................................................dst..??? mau???
,.........................................................dst..??? mau???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar